ACEH SINGKIL – trenberita.co | Aktifitas penebangan kayu yang berada di Kampung Situbuh-tubuh Kecamatan Danau Paris Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh diduga sudah berlangsung beberapa pekan dan tetap kondusip karena tidak terendus sehingga kegiatan tersebutpun lancar beroperasi dalam menumbang dan menjual kayu bulat ke luar daerah dalam skala besar, kini mendapat sorotan dari masyarakat.
Pasalnya aktifitas Penebangan Kayu ini secara terus-menerus berjalan dan telah menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan dan berpotensi mendatangkan bencana alam bagi warga masyarakat setempat. Rabu (06/02/2020)
Salah satu warga Saor M Berutu menuturkan bahwa Warga mendesak penegak dan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Singkil agar menindak tegas atas segala tindakan yang merusak lingkungan tersebut “kami menduga kegiatan penebangan kayu ini tidak sesuai prosedur walaupun mereka katakan memiliki izin, akan tetapi kami menduga izin yang mereka pegang belum lengkap dan masih banyak kejanggalan dalam aktivitas penumbangan Kayu ini karena membuat kita ragu tentang izin yang mereka miliki, karena sejauh ini saya selaku warga tidak mengetahui secara jelas atas kegiatan penebangan kayu-kayu tersebut entah untuk apa dan perusahaan siapa ” kata Soar
Warga juga mengatakan akan mengancam akan bertindak sendiri apa bila penegak hukum tidak segera menyelesaikan permasalahan ini serta mereka juga mengatakan akan melakukan penumbangan Kayu juga bila hal ini tidak dilarang.
“Kepada penegak hukum serta Pemerintah Aceh Singkil kenapa hal ini dibiarkan, kalo memang ini dibiarkan maka kami masyarakat juga akan melakukan penumbangan Kayu. Jangan sampai hukum itu tebang pilih karena aktifitas ini sudah sangat merusak lingkungan dan berpotensi mendatangkan bencana alam bagi warga Desa Situbuh-tubuh ini” pungkasnya
Hasil penelusuran Reporter trenberita.co di lapangan dimana terlihat tumpukan kayu Balok-balok Besar dengan jumlah cukup banyak di lokasi, bahkan atas pantauann dilapangan tidak ada satupun orang yang dapat di jumpai di lokasi untuk mengambil keterangan terkait keberadaan kayu balok-balok tersebut.(TB.Sarianto Tumangger)