TAPUT SUMUT – trenberita.info | Seorang Mantri inisial WS yang membuka praktek Dokter dan tokoh obat berizin SUMIATY, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya. Dari pengakuan korban ibu muda inisial FS (34) dia sempat diciumi si mantri WS, dan bahkan memegangi alat kelamin FS saat di periksa.
Ulah tak senonoh si Mantri berinisial WS dan berpraktek di Jalan Baktiar Kecamatan Siborong-borong, Kab. Tapanuli Utara, ini akhirnya dilaporkan ke Polres Tapanuli Utara, jum’at (27/9/2019). Dihadapan Juper unit Polres, korban, FS, warga Desa Onan Runggu 2, Dusun Sibide itu menceritakan kronologi yang membuatnya trauma.
Diceritakan korban, jum’at (27/9/2019) sekira pukul 12.00 wib ia bermaksud berobat bersama suaminya ditempat praktek WS. Pilihan pemeriksaan dilakukan, lantaran korban baru saja sakit demam dan badannya meriang-meriang, WS pun menyilahkannya memasuki ruang prakteknya.
Pada saat melakukan pemeriksaan si Mantri memasukkan termo meter pengukur suhu badan ke ketiak saya, dan saya sudah merasa risih dan perasaan saya sudah tidak nyaman lagi dan saya disuruh menurunkan celana yang saya kenakan kebawah Karena saya anggap jika ini memang menjadi aturan, saya turuti saja, dan seterusnya si Mantri memegang alat kelamin saya dan sambil berkata, “badan kamu masih bagus ya” sambil menepuk bahu saya. Lalu saya berontak setelah curiga dengan tingkah si mantri ” tutur korban.
Ia masih ingat, setelah FS berontak dan berdiri di dekat mejanya simantri, lalu membayarkan obat yang di berikan MS kepada FS si korban dengan harga Rp. 60.000,- (enam puluh ribu rupiah) lalu MS menarik tangan FS dan menciumi pipinya.
Dalam kondisi sadar dan lemas FS memaksakan dirinya berlari keluar dari ruang prakteknya si Mantri menuju mobil suaminya, dan mencoba menceritakan kejadian tersebut kepada suaminya sambil menangis dan serasa syok.
Setelah mendengar aduan sang istri, si suami langsung menjumpai si Mantri keruang medisnya, dan menanyakan “apanya maksud bapak membuat begitu kepada istri saya..??? Istri saya ini bukanya satu marga sama bapak, kok bapak tega buat hal senonoh gitu.? Lalu si Mantri tersebut serasa ketakutan dan gemetaran, terang suaminya FS.
”Seperti disambar petir rasanya, Saya langsung berangkat ke Polres Tapanuli Utara untuk melaporkan kejadian ini, ” terang FS, yang juga ikut mendampingi suaminya bermarga Huta Gaol di ruang Setra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) polres Tapanuli Utara pada hari Jum’at (27/9/2019).
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tapanuli Utara, Aiptu zulkarnain Ginting melalui kasubbag Humas Polres Tapanuli Utara Aiptu Sutomo Simare-mare, ketika di konfirmasi trenberita.info melalui telepon selulernya mengatakan “laporannya masih tahap lidik kita tunggu saja perkembangannya, terangnya.
Di tempat terpisah, ketika Simantri inisial MS di samperin dan di konfirmasi trenberita.info Rabu (2/10/2019) di tempat prakteknya di Jl. Baktiar, Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara. ” Saya berhak untuk diam, kalian tanya saja sama Tuhan, kalau saya salah saya siap di penjara dan bahkan di tembak mati, terangnya dengan nada grogi dan serasa gelisah. (TB.Reno H)