TAPUT SUMUT – trenberita.info | Masyarakat Dusun Tornauli Desa Manalu Dolok Kec. Parmonangan Kabupaten Tapanuli Utara merasa pilu dengan gejolak yang terjadi diantara masyarakat. Perselisihan yang terjadi diantara masyarakat telah merambat sampai ke gereja dan adat istiadat masyarakat.
Justan Manalu, Kolembang Tambunan, dan Muster Manalu, para tokoh adat masyarakat Desa Manalu Dolok ketika di konfirmasi trenberita.info mengatakan keadaan ini mulai terjadi ketika sebuah lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) masuk ke Desa Tornauli.
“Kehadiran LSM ini bukan jadi mempererat tatanan adat diantara masyarakat Tornauli, malah jadi memecah peradatan diantara kami” ujar Justan Manalu. “Padahal dari semenjak dibuka oleh nenek moyang kami terdahulu, tidak ada perpecahan adat seperti ini” imbuhnya.
Perpecahan diantara masyarakat dimulai dengan isu penolakan kehadiran PT. Toba Pulp Lestari,Tbk ( TPL ) di Dusun Tornauli yang dianggap oleh pihak LSM, TPL telah merebut tanah adat masyarakat. Sementara, informasi keberadaan TPL hanya memiliki hak pengelolaan yang diberi pemerintah, sebagai pemilik tanah.
Kehadiran LSM yang mengatasnamakan adat di Desa Tornauli, dirasakan Kolembang Tambunan salah seorang tokoh masyarakat Tornauli, telah menimbulkan perpecahan di masyarakat. Bahkan menurut Kolembang, masyarakat dihasut untuk tidak bekerja dan berpenghasilan dari PT. Toba Pulp Lestari,Tbk ( TPL ). “Kami turut merasakan manfaat dari kehadiran TPL di kampung kami, selain bekerja, beragam bantuan pun sudah kami terima di kampung kami ini” tegas Kolembang.(TB.Reno H)