PAKPAK BHARAT – trenberita.co | Apa yang akan terjadi jika Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Sumut saja dapat di telantarkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salak Kabupaten Pakpak Bharat, bagaimana pula ketika masyarakat kecil datang untuk berobat di RSUD ini ?
Beginilah fakta terjadinya Ketua DPRD Kabupaten Pakpak Bharat Sumut selaku keluarga daripada pasien ini diduga ditelantarkan oleh pihak RSUD Salak.
Pada saat Ketua DPRD Pakpak Bharat bersama dengan Isterinya hendak membawa buah hatinya (anak kandungnya) inisial ET yang baru berusia 4 bulan lima hari Perempuan anak ketiga yang menderita demam tinggi
Kronologi :
Tepat pada pukul, 13:30 wib Ketua DPRD bersama dengan isterinya juga di damping pembantu rumah tangganya dini hari, 08/09/2023 tiba di RSUD Salak, Ketua DPRD dan keluarga langsung bergegas membawa buah hatinya tersebut masuk ke ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan tujuan untuk mendapatkan pertolongan pertama oleh pihak Rumah Sakit tersebut, namun apa yang terjadi ?
Beberapa saat setelah tibanya Ketua DPRD dan keluarga tersebut IGD, salah satu perawat menganjurkan agar pihak pasien untuk mendaftarkan indentitas si pasien ke meja pendaftaran.
Namun begitu sesampainya ketua DPRD ke meja pandaftaran tersebut, pihak yang bertugas di piket pendaftaran tersebut, langsung menyarankan kepada Ketua DPRD untuk sabar menunggu dr sepesialis anak sedang istirahat dan kembali masuk kerja pada pukul,14:00 wib.
Ketua DPRD tersebut pun dengan rendah hati, menjawab anjuran pihak piket pendaftaran untuk sabar menunggu dr tersebut, sambil meminta kepada piket pendaftaran agar sembari menunggu dr tersebut datang kiranya indentitas anaknya atau pasien di catat terlebih dahulu dengan tujuan Ketua DPRD begitu nantinya dr sudah masuk kerja pada pukul,14:00wib, pasien bisa langsung di tangani oleh dr tersebut.
Namun apa yang terjadi, pegawai piket pendaftaran tersebut malah menyuruh Ketua DPRD tersebut kembali saja ke IGD dan sampai menunggu dr tersebut masuk kerja dan oknum pegawai tersebutpun langsung meninggalkan ketua DPRD di meja pendaftran tanfa menghiraukan maksut ketua tersebut, agar indentitas anaknya di catat terlebih dahulu di buku pendaftaran sembari menunggu dr tersebut masuk kerja
Tindakan Ketua DPRD Kabupaten Pakpak Bharat.

Ketika itu pula Hotma Ramles Tumangger yang merupakan Ketua DPRD Kabupaten Pakpak Bharat Sumatera Utara dari Partai Demokrat berlambang Mersi tersebut, dirinya merasa disepelekan atau di telantarkan oleh pihak RSUD Salak tersebut, langsung menendang kursi yang ada di samping kursi tempat duduk ketua tersebut, sambil mengeluarkan suara bernada keras akibat sepelenya pihak RSUD kepadanya selaku orang tua pasien juga Ketua DPRD.
Dengan tindakan Ketua DPRD tersebut marah – marah di ruangan pendaftaran, terlihat para pegawai mulai bermunculan dan berupaya mendekati pasien juga ketua berupaya untuk meminta maaf
Pada ketika itu juga sang dr sudah masuk kerja sebut saja dr.elpina siska sitepu Kepala Bidang Pelayanan dan Keperawatan, langsung bergegas menghampiri Ketua DPRD dan berupaya bertanya mengapa hal tersebut bisa terjadi
Dengan kekecewaan Ketua DPRD atas buruknya pelayanan RSUD tersebut terus melontarkan kekecewaannya dengan nada keras.
Setelah dr.elpina siska sitepu mengetahui titik persoalan tersebut, dr memerintahkan para perawat langsung membawa pasien yang merupakan anak Ketua DPRD yang lebih kurang sudah setengah jam terbaring di IGD dan langsung di bawa ke ruangan pemeriksaan sepesialis anak untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Pasien di periksa dan dirawat di ruang sepesialis anak, ternyta indentitas anak tersebut tidak juga di catat di daftra pencacatan pasien sembari pasien sudah di bawa orangtuanya pulang.
Situasi dan amarah Ketua DPRD setelah anaknya di tangani dengan baik di ruangan sepesialis anak, langsung dingin dan ketua DPRD tersebut dengan sedikit risau dengan kesehatan anaknya, duduk di kursi ruang tunggu menanti keluarnya anaknya dari ruangan pemeriksaa. Beberapa waktu setelah usai di periksa dan di rawat pihak dr sembari menunggu hasil laboratorium si pasien langsung di perbolehkan pulang oleh dr tersebut.
Hasil Konfirmasi kru media ini dengan Ketua DPRD di RSUD Salak.
Diwaktu yang sama media ini langsung mencoba melakukan konfirmasi dengan Ketua DPRD atas kejadian yang baru dialaminya tersebut, di hadapan beberapa pegawai di RSDU tersebut langsung menegur sang dr atas pelayanan RSUD Salak yang terkasan tidak baik juga tidak bagus tersebut.
“ saya meminta kepada ibu dr atau Direktur Rumah sakit ini, kiranya bekerja harus mengedepankan pelayanan sesuai standar operasional prosedur (SOP) karena saya saja selaku Ketua DPRD sudah di telantarkan tidak di hargai oleh pihak RSUD ini bagaimana pula dengan Masyarakat ?
Saya selaku Ketua DPRD disi merupakan wakil rakyat, artinya saya sangat takut warga saya yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat ini mungkin saja banyak yang diperlakukan lebih dari yang saya alami
Tentunya dengan kejadian ini, kita akan membuat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak RSUD ini diwaktu yang dekat demi terjaganya hak – hak masyarakat khususnya di bidang kesehatan dengan baik jangan pula para pegawai di RSUD ini merasa sudah hebat bisa bekerja dengan sesuka hatinya tanfa menghiraukan keselamatan rakyat khususnya di bidang memberikan pertolongan prima dalam kesehatan,” tegas Ketua DPRD Pakpak Bharat.
Sembari Ketua DPRD meminta dr yang piket untuk mempersiapkan data pegawai yang piket saat itu dan mempersiapkan berkas SOP RSUD untuk di bawa pada saat dilaksanakan RDP waktu dekat ini.
Ketia konfirmasi dengan dr. elpina siska sitepu Kepala Bidang Pelayanan dan Keperawatan RSUD Salak Pakpak Bharat, terkait dengan kejadian tersebut, menjelaskan dengan singkat, “ maaf ya pak ini semua terjadi karena mis komunikasi,” singkatnya sambil beranjak menuju ke ruang IGD.
Hasil konfirmasi media ini dengan Direktur Rumah sakit Umum Salak via WA.
Malam pak Direktur, izin konfirmasi terkait kejadian tadi siang di RSUD
Dimana Ketua DPRD merasa di telantarkan oleh pihak RSUD ketika membawa anaknya yang baru berusi 4 bulan karena panas tinggi tidak dilayani pihak pendaftaran pasien juga kenapa pasien harus menunggu dr yang sedang istirahat, apakah pelayanan RSUD sudah berubah dari pelayanan prima era Kepemimpinan Bupati RYB menjadi tidak prima setelah era bupati FBT-MO ini, sehingga anak Ketua DPRD tersebut harus di baringkan lebih kurang setengah jam di IGD ?. Dari Koorlip media trenberita.co Merandalna S.tks
Sangat disayangkan sampai berita ini di terbitkan dimana hasil konfirmasi tersebut sama sekali tidak di jawab oleh Direktur RSUD Salak(Merandalna Sinamo)