
TAPUT SUMUT – trenberita.info | Direktur Rumah Sakit Umum Daerah, (RSUD) Tarutung dr. Janri Nababan terkesan alergi ketika dikonfirmasi wartawan terkait penanganan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) rumah sakit yang kini mulai meresahkan masyarakat sekitar, Kamis, (19/9/2019).
Ditemui awak media di kawasan RSUD Tarutung awalnya dr. Janri Nababan tampak biasa saja ketika disambangi wartawan.
Namun ketika dikonfirmasi terkait bagaimana IPAl rumah sakit, tiba-tiba dia langsung terkesan mengelak dan alergi.
“Sama humas saja konfirmasi nya, saya lagi banyak urusan, “katanya.
Namun ketika kembali di cecar wartawan bahwa IPAL rumah sakit kini sudah meresahkan, dr. Janri hanya diam dan meninggalkan wartawan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. Tapanuli Utara Benhur Simamora ketika di konfirmasi trenberita.info di ruang kerjanya Jum’at (20/9) mengatakan” terkait dengan adanya kebocoran Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Rumah Sakit Umum Tarutung ini tidak bisa di biarkan karena ini sudah menyangkut pencemaran lingkungan.
“Nanti tim kami akan turun ke lokasi untuk mengecek kebenarannya, ” tegasnya.
Coky Simanjuntak selaku masyarakat yang bertempat tinggal di bawah IPAL Rumah Sakit Umum Tarutung menyesalkan kinerja dr. Direktur Rumah Sakit Umum Tarutung dr. Janri Nababan.
“Sangat kami sesal kan seakan akan dia nya melakukan pembiaran atas kebocoran IPAL tersebut. Padahal Bupati Tapanuli Utara Drs. Nikson Nababan sudah sangat bersusah payah melobi penambahan anggaran untuk pembenahan Rumah Sakit Umum Tarutung, terangnya.
Coki juga menambahkan, bagaimana RSUD Tarutung mau maju sedangkan pembuangan limbah cair saja sudah sembarangan, bahkan pembuangan IPAL nya juga langsung di buang ke aliran Sungai Sigeaon tanpa di lakukan nya pengolahan membunuh bakteri-bakteri melalui parit dekat pemukiman masyarakat Huta Toruan X (Sepuluh).
“Pada saat tertentu dan IPAL rumah sakit menimbulkan aroma yang sangat bau, ” katanya dengan kesal. (TB.Reno H)