MEDAN SUMUT – trenberita.info | Hari ini Mahasiswa yang tergabung dari Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) Sumut dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumut melakukan aksi unjuk rasa (09/08/2019) terkait persoalan adanya dugaan KKN di Dinas pendidikan Sumut pada pengadaan Alat Praktek SMK Pertanian dan Otomotif senilai Rp 45 Milyar bersumber Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2018.
ketua HIMMAH Sumut Abdul Razak Nasution mengungkapkan dalam orasinya persoalan serius bobrok nya dinas pendidikan Sumut yang dipimpin oleh Arsyad Lubis.
Lanjut Razak bahwa kami menilai kadisdik Sumut Arsyad Lubis tidak mampu mendongkrak kemajuan pendidikan di Sumut dan tidak mempunyai regulasi yang baik dalam menciptakan “Sumut yang bermartabat” dan kami mendesak Gubernur Sumut untuk mencopot Arsyad Lubis dari jabatannya.
Senada yang disampaikan oleh Ketua PMII Sumut Azlansyah Hasibuan bahwa dugaan korupsi di dinas pendidikan Sumut dalam hal pengadaan Alat Praktek Sekolah SMK Pertanian dan Otomotif bersumber dari DAK tahun 2018 kini menjadi catatan penting bagi Gubernur Sumut.
Karena diduga kuat pengadaan Alat Praktek tersebut tidak sesuai spek dengan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) sehingga alat tersebut sampai sekarang belum bisa dipergunakan oleh sekolah SMK se Sumatera Utara, kesalahan tersebut diduga demi untuk mendapatkan keuntungan pribadi maupun kelompok sehingga Negara dirugikan 45 Milyar. cetus Azlan.
Dalam aksi tersebut dikawal ketat oleh Satpol PP dan pihak kepolisian, Razak mengungkapkan kehadiran kami disini menyampaikan aspirasi dan tidak akan melakukan tindakan anarkis. dan Gubsu harus bertindak cepat tentang persoalan penting ini, atas dugaan korupsi Kadis Sumut, kita inginkan Sumut yang bermartabat, jangan hanya persoalan kecil Gubsu sigap bertindak, ini persoalan masa depan pendidikan di Sumut, lontar Razak.
Berselang beberapa waktu hadir ditengah kerumunan masa Kabag Humas pemprov Sumut bapak Salman untuk menggapai aspirasi dari mahasiswa.
Keinginan mahasiswa ingin berjumpa dengan Gubsu menyampaikan langsung persoalan di Dinas pendidikan Sumut terlihat sontak ketika mahasiswa menolak perwakilan dari Humas Pemprovsu.
lagu lama kita sudah tau jawabannya pasti itu – itu saja sahut kerumunan massa aksi. Salman menjelaskan proses penerimaan aspirasi kan sudah dibagi jamnya, “kalau memang tindakannya laporkan saja Kepolda” ungkap Salman.
Massa kemudian menggelar sejuta tanda tangan copot kepala Dinas Pendidikan Sumut dan melanjutkan rute aksi ke kantor DPRD Sumut dan ditanggapi Humas.
Kemudian HIMMAH Sumut dan PMII Sumut berjanji akan melaporkan dugaan korupsi ini ke pihak BPKP RI perwakilan Sumut. (TB.PS)